Rabu, 30 November 2016

Perpustakaan Soeman


Perpustakaan Soeman adalah perpustakaan yang menyimpan arsip nasional yang berstatus perpustakaan provinsi. Perpustakaan ini memiliki 6 lantai guna memenuhi fasilitas publik berupa perpustakaan daerah, yang pada saat itu di Riau belum memiliki gedung yang representatif
Perpustakaan Soeman dibangun oleh pemerintah Provinsi Riau denganAPBD Riau yang dianggarkan dalam gerakan pendidikan Riau Membaca.
 dan perpustakaan diresmikan pada tahun 2008 olehWakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla.
Desainnya yang unik terinsipirasi dari alas baca Al-Quran dan sekilas juga mirip dengan buku yang sedang terbuka.
Perpustakaan ini terletak di Jl.  Sudirman Pekanbaru, diapit oleh dua bangunan megah lainnya, yaitu kantor Gubernur Provinsi Riau dan Bank Indonesia.
Fasilitas yang ada di perpustakaan ini , antara lain:
           auditorium
          bilik budaya melayu
          atrium
          ruang pertemuan
          ruang Internet
           musholla
           cafĂ©
           kantin
          Energy Corner (Chevron Library)
Gedung yang memiliki 6 lantai ini mempunyai corner-corner khusus disetiap lantainya.
Pengunjung yang sering datang ke perpustakaan ini adalah mahasiswa dan pelajar karena dapat dijadikan sebagai tempat untuk membuat tugas karena adanya ruang Auditorium.
yang mampu menampung kurang lebih 300 orang.





Nama auditorium di perpustakaan ini adalah Auditorium Wan Ghalib yang diambil dari nama salah seorang tokoh pejuang Provinsi Riau.

Bagi yang memiliki anak kecil, juga bisa mengajak anaknya datang ke perpustakaan ini, disini terdapat Children Library dn Kids Corner di lantai dasar yahng bisa menjadi arena bermain dan belajar bagi anak.
Di Children Library dan Kids Corner juga dilengkapi dengan beberapa komputer yang di desain khusus untuk anak-anak.




Gedung ini juga memiliki ruangan dengan kapasistas 200-250 orang yang biasa dijadikan tempat seminar dan workshop, nama tempat ini adalah Ruang Bedah Buku yang terletak di lantai tiga

Untuk pengunjung yang ingin mengisi perut atau sekedar minum karena energinya sudah banyak terkuras melahap buku, di lantai dasar juga tersedia kantin yang memang secara khusus dipersiapkan untuk para pengunjung perpustakaan.

Sedangkan Energy Corner disini merupakan ruangan khusus milik  PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang juga dapat digunakan untuk umum yang sebelumnya harus melakukukan izin kepada pihak CPI dan pengelola pustaka ini. Tempat ini berada di lantai 4 


Ruang energy Corner ini juga bisa dijadikan sebagai ruang kelas seperti yang tampak pada gambar diatas.
Terlihat penataannya yang rapi dan juga bersih
Koleksi buku-bukunya ternyata juga cukup lengkap, termasuk koleksi buku terbitan baru. Selain buku-buku umum, secara khusus perpustakaan ini menyimpan koleksi naskah-naskah tentang Melayu yang disimpan dalam ruangan khusus bernama Bilik Melayu.
Ruangan bacanya yang nyaman dan full AC. Tersedia banyak tempat untuk membaca, mau baca di ruang kaca, di meja, sofa atau lesehan di lantai. Fasilitas hotspot juga tersedia secara gratis. Colokan listrik juga tersedia di berbagai sudut sehingga para pengunjung tidak perlu merasa takut akan kehabisan baterai.




Jika kita berada di lantai atas, kita dapat menengok kesibukan para pengunjung perpustakaan yang berada di lantai di bawahnya.

Selain bangunannya yang megah, Perpustakaan Soeman HS juga menyimpan sejumlah literatur yang cukup lengkap terkait Melayu.
Literatur-literatur ini tersimpan dalam ruangan khusus yang dikenal dengan sebutan Bilik Melayu.
Pemberian nama untuk perpustakaan ini, terinsiparisi dari mengenang jasa pujangga asal Riau, keturunan Tapanuli, yaitu Soeman HS.
Sampai saat ini perpustakaan Soeman HS yang kini jadi marka tanah dan ikon baru pariwisata Kota Pekanbaru, sehari bisa dikunjungi hingga 1.000 orang baik dari dalam maupun dari luar daerah sendiri.
Untuk masuk ke perpustakaan ini tidak dikenakan biaya, hanya saja jika ingin meminjam buku untuk dibawa pulang, kita harus memiliki kartu anggota.
Dan perpustakaan ini beroperasi dari jam 08.00-17.00 wib pada hari biasa dan pada saat weekend beroperasi pada jam 09.00-14.00.




Cerpen

The King Of Liar

“Happy Birthday” awal kata yang kuucapkan kepada seorang lelaki yang belum begitu kukenal sebelumnya. Azkan, ya lelaki itu bernama Azkan.. Tepat dihari ulang tahunnya lah aku mulai berkomunikasi dengannya. Karena sebelumnya aku tak pernah berbicara ataupun berkomunikasi dengan Azkan. Tanggapan yang baik pun kuterima dengan sedikit candaan yang diberinya. Hari itu adalah hari pertama aku dan Azkan berkomunkasi, dan akan menjadi hari terakhir pula.
Tak kusangka, pada keesokan harinya Azkan menghubungiku dengan menanyakan keberadaan temanku yang bernama Ifar. Komunikasi terus berlanjut sampai kehari-hari selanjutnya. Aku salah, kukira setelah aku mengucapkan selamat ulang tahun padanya, yang merupakan hari pertama kalinya kami berinteraksi akan menjadi hari terakhir pula, ternyata tidak. Sebelumnya aku memang sudah mengetahui Azkan yang merupakan teman satu angkatan disekolah ku, hanya saja kami berbeda jurusan. Tak sedikitpun aku menyangka akan menjadi sangat dekat dengannya. Berawal dari kata “Happy Birthday” lah kami yang sebelumnya tak pernah saling mengenal satu sama lain menjadi sangat dekat.
“Hai, good morning” kata yang selalu diucapkan nya padaku dipagi hari. Aku tak tahu apa maksud dan tujuannya begitu. Azkan telah memiliki seorang kekasih yang bernama Rani. Hubungan mereka juga sudah cukup lama sekali. Ketakutan terbesarku adalah Rani akan salah paham padaku, karena semenjak aku dan Azkan dekat mereka menjadi renggang dan pada akhirnya hubungan mereka kandas.
Hari demi hari terus berlalu, aku dan Azkan pun semakin dekat dan mengenal satu sama lain. Tanpa kusadari aku mulai merasa nyaman padanya. Ya, kerena sifat humoris yang dimilikinya lah yang membuatku nyaman selalu berkomunikasi padanya. Aku tak tahu dari mana mulanya kami memiliki suatu nama panggilan khusus. Walau teman-temanku sangat senang meledek akan nama panggilan yang sering kami utarakan, aku tak memperdulikannya. Nyaman, ya karena rasa nyaman tadilah aku menghiraukan ledekan-ledekan itu.
Rasa nyaman yang terus diberikannya padaku telah berubah menjadi rasa sayang. Aku mulai menyayanginya dan tak ingin kehilangannya. Hubungan tanpa status adalah suatu penjelasan antara aku dan Azkan. Kata manis dan perhatiannya selalu kuterima tanpa henti. Sifat manja dan lucunya terus membuatku merasa tak ingin untuk kehilangannya. Tak terasa 3 bulan sudah kami dekat dan menjalani hubungan tanpa status. Dengan rasa sabar aku terus menjalani suatu hubungan yang tak pernah ada kejelasannya ini. Lelah menanti, tetapi rasa sayang yang aku punya untuknya selalu menguatkan ku untuk bertahan.
Setelah sekian lama kami bersama dalam hubungan tanpa status ini, Azkan mulai berubah dan berbeda, dia selalu lama membalas pesan-pesan dariku. Terkadang dia hanya membaca pesan dariku dan sengaja tak membalasnya. Dengan alasan yang tidak masuk akal ia menjelaskan padaku dan terkadang tak mejelaskan bahkan, tak merasa sedikitpun bersalah. Aku tahu, kami hanya sebatas hubungan tanpa status dan aku tak berhak untuk marah kepadanya.

Hari demi hari berlalu, hingga suatu saat semua kebohongan Azkan pun terunngkap. Setelah sekian lama menjalani hubungan ini, aku baru mengetahui semua kebohongannya. Diam-diam Azkan menjalani hubungan tanpa status juga dengan beberapa wanita yang ku kenal. Salah satunya bernama Nelta, ia menceritakan semua kebohongan Azkan yang ia ketahui padaku.Terkejut dan sedih bercampur-aduk dalam hati ini, hanya senyum dan penuh tanya yang kuutarakan pada Nelta.
Sulit untuk dipercaya, semua hal manis yang Azkan katakan dan perhatian yang selalu ia berikan padaku ternyata juga ia berikan kepada semua wanita yang didekatinya. Hingga suatu ketika aku dan Nelta berhasil menjebaknya.
“Ta, coba deh kamu contact Azkan, kok pesan dariku belum dibaca sampai sekarang ya?”
“hm, oke. Tapi aku kirim apa ya?”
“coba kamu tanya dia lagi dimana? Kalau dibalas kasih tahu aku ya”
Hari ini aku dan Nelta sedang berjalan-jalan disebuah mall bersama. Kebiasaan Azkan yang selalu lama membalas pesanku pun menjadi inspirasi untuk menguji nya.
“Eh Ra, dibalas ni sama Azkan, dia bilang dia lagi dirumah. Dia nanya kenapa?”
“Serius kamu langsung dibalas?” kok pesanku belum dibaca juga ya sama Azkan.”
“Serius Ra, nih liat. Aku balas apalagi ya?”
“Kok bisa ya dia langsung balas pesan dari kamu, tapi tidak balas pesan dariku. Kamu tanya aja dia lagi sibuk atau tidak”
“Oke, pesan kamu masih belum dibaca juga ya Ra?”
“Belum nih, hehe”
“Ra, dia balas. Katanya dia lagi ga sibuk”
“Ta, kamu mau gak bantuin aku? Please, Ta.”
“Bantuin apa Ra?”
“Kamu minta jemput sama Azkan aja ya Ta? Please, gausah sama adik kamu. Aku pengen lihat ekspresi Azkan waktu jemput kamu dan ngelihat kita sedang berdua”
“Hem, oke deh Ra. Tapi kamu gak keberatan kan?”
“Enggak kok Ta, aku malah terimakasih banget sama kamu”
“Yaudah, aku minta jemput Azkan, dia bilang dia lagi siap-siap mau jemput aku nih”
“Bagusdeh, pesan ku masih belum dibaca loh sama Azkan hehe”
“Yaudah kamu sabar aja ya Ra, kan aku udah bilang Azkan itu playboy. Rani dulu kok tahan ya sama dia”
Setelah sekian lama menunggu Azkan menjemput Nelta, akhirnya Azkan pun sampai di tempat kami berada. Aku dan Nelta dengan cepat bergegas kebawah untuk menemui Azkan dan melihat ekspresinya ketika aku dan Nelta sedang bersama. Setibanya di bawah aku dan Nelta tak melihat Azkan. Aku pun memutuskan untuk mengambil motorku dahulu bersama Nelta. Setelah kami keluar aku melihat Azkan dan mengantarkan Nelta kehadapan Azkan. Pada saat itu Azkan menjemput Nelta ditemani temannya bernama Fahrul. Azkan yang tak menyangka hal tersebut terjadi hanya bisa diam bergemetar.
“eh hati-hati ya Ta”
“iya Ra, makasih ya hehe”
“iya Ta, sama-sama”
Azkan hanya diam melihatku dengan wajah yang pucat dan tak berani untuk berucap. Fahrul yang tak tahu apa yang terjadi hanya diam menunggu Azkan jalan. Akhirnya Azkan memberanikan diri untuk bicara padaku dengan suara yang bergemetar.
“Ra… hati-hati ya”
“Ya, yaudah jalan”
“Iya Ra”
Entah kenapa aku merasakan rasa kecewa yang sangat besar kepada Azkan, tanpa kusadari sikapku menjadi sangat cuek dan dingin pada Azkan. Sedih, kecewa, sakit hati menjadi satu. Aku berniat untuk tidak ingin berkomunikasi pada Azkan lagi. Hari semakin gelap dan jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Azkan terus menghubungiku dengan tujuan untuk menjelaskan semuanya. Rasa sakit hati yang kurasa membuatku tak ingin lagi untuk membaca pesan-pesan dari nya. Tapi apa daya, aku merasa kasihan padanya dan berfikir setiap orang berhak untuk menjelaskan sesuatu. Dengan berat hati aku membuka pesan darinya dan membalas dengan singkat.
“Ra, maafin aku. Aku gak maksud ga membalas pesan dari kamu. Tadi itu aku mandi, terus Fahrul mainin hp aku, dia ngebroadcast pin nya di hp aku, terus pesan dari kamu itu kebawah-bawah jadinya gak kelihatan, pas aku udah selesai mandi, tiba-tiba Nelta ngehubungi aku, makanya aku bisa langsung membalas pesan Nelta.
Penjelasan yang kurasa tidak masuk akal, tetapi usahanya untuk menjelaskan akan kuhargai. Rasa sakit hati yang kurasa belum sepenuhnya hilang. Tanpa rasa bersalah dengan sengaja dia membuat sebuah status pada pukul 21.00 WIB yang menyatakan bahwa ia sedang berada di rumah Nelta. Hal itu membuatku bertambah kecewa, Ya, bukannya menenangkan hatiku, justru malah membuatku semakin sakit. Aku tak bisa berhenti untuk bersikap dingin pada Azkan, walaupun sesungguhnya aku sangat sayang padanya.
Aku memutuskan untuk tak lagi berhubungan dengan Azkan, dan berpindah hati pada seorang lelaki bernama Rizky yang selama ini merupakan teman curhatku. Sebelumnya aku juga sudah tahu bahwa Rizky menyimpan rasa padaku.
“Gimana Ra, sama Azkan?”
“Apasih ky, udah deh gausah bahas Azkan”
“Aku ada berita sih Ra”
Walau sebenernya aku sangat tidak ingin membahas Azkan, tapi entah mengapa aku begitu penasaran dengan berita yang dimiliki Rizky.
“Berita apaan Ky? Cerita donggggg!”
“Males ah, tadi katanya kamu tidak mau bahas Azkan”
“Iya tapikan aku pengen tau ky, cerita dong”
“Iyaiya, jadi gini, kemarin itu aku jumpai Azkan di Batam-Centre, terus aku ngomong sama dia. Dan kamu tahu Ra, wallpaper hp nya foto Nelta”
“kamu ketemu Azkan? Kok bisa? Kan kamu gak kenal Azkan? Kamu ngomong apa?”
“ ya kan aku tahu wajahnya, pas aku balik dari batu besar, aku ketemu dia, yaudah aku stop aja. Aku bilang sama dia jangan ganggu kamu lagi”
“oh gitu? Okedeh ky”
Hal ini kuceritakan pada Dilsa temanku, Dilsa pun memberikan komentar yang cukup menyakinkanku.
“Aduh Ra, jangan langsung percaya, coba kamu tanya dulu sama Nelta atau Azkan”
“Iya kamu bener juga Sa. Eh itu Nelta, coba panggil”
“Taaaaaa, sini deh bentar”
“Iya, kenapa Ra, Sa?
“Ta, aku mau nanya, kemarin kan Azkan kerumah kamu, nah bener gak sih Azkan pake wallpaper foto kamu?”
“ha? Kata siapa? Engga loh, kemarin aku mainin hp nya Azkan, walpapernya itu foto kamu yang diedit empat ituloh. Tanya deh sama Putra kalau kamu tidak percaya. Emang sih di hpnya banyak foto cewek.”
“gitu ya Ta? Hm,  makasih ya Ta”
“iya Ra, sama-sama”
“tuhkan Ra, Bisa aja Rizky bohong sama kamu karena dia suka sama kamu.
Akhirnya aku pun memberanikan diri untuk bertanya pada Azkan tentang hal ini, jujur aku sangat merindukan Azkan.
“Azkan, aku mau nanya sama kamu.”
“iya Ra, mau nanya apa?”
“kamu kemarin ada ketemu Rizky? Rizky ngomong apa aja sama kamu?”
“Rizky mana Ra? Ga ada loh Ra. Emangnya kenapa?”
“kamu yakin ga ada? Bener?”
“iya Ra aku yakin. Kenapa Ra?”
“jadi gini, Rizky tuh bilang kemarin dia ketemu kamu, terus dia ngomong sama kamu supaya gak ganggu aku lagi. Terus dia juga bilang kalau wallpaper hp kamu itu Nelta”
“yaampun, ga ada loh Ra, bener.
Mendengar hal itu pun aku menjadi yakin bahwa Rizky berbohong padaku. Aku pun mulai menjauhi Rizky dan dekat kembali dengan Azkan. Ini adalah keputusan ku yang salah. Apa boleh buat rasa sayang yang begitu besar kepada Azkan sangat sulit untuk dihilangkan. Ya, kami menjalani hubungan tanpa status kembali seperti dulu. Walaupun sudah dibohongi dan disakiti entah mengapa tidak ada sedikit pun rasa benciku untuk Azkan. Bodoh, mungkin itu satu kata yang cocok untukku ketika harus mempercayai kembali lelaki yang sudah menyakitiku.
Setiap manusia memiliki kesempatan kedua, dan kesempatan itu harus dapat dimanfaatkan dengan sangat baik. Berbeda dengan yang dilakukan Azkan, Azkan lebih memilih untuk mencoreng kepercayaanku kembali padanya. Azkan melakukan kesalahan kembali. Sakit, lagi-lagi sakit yang kurasa namun hanya bisa menahan dan mencoba untuk melupakan.
Ketika tidak mendapatkan suatu kabar dalam waktu yang lama khawatir dan rindu adalah hal pertama yang dirasakan. Tak ku sangga ternyata selama Azkan menghilang dia menjalani hubungan dengan wanita lainnya bernama Fia. Cukup, dan lupakan kata-kata itu yang selalu kupikirkan tetapi tetap tidak  bisa kulakukan.
“Enggak loh Ra, Engga Ra. Azkan gak deket dengan Fia”
Kembali berkomunikasi dengan penjelasannya darinya, dan lagi-lagi aku kembali percaya. Hari demi hari kembali kujalani seperti biasanya dengan sambutan manis dipagi hari dari Azkan. Bahagia, walau terkadang dihantui rasa penasaran. Berkali-kali kutanya hubungan Azkan dan Fia, tetapi Azkan selalu membatahnya. Mungkin itu sudah cukup membuktikannya padaku, walaupun sebenernya aku memiliki banyak bukti tentang kedekatan mereka.
Kembali untuk tidak berkomunikasi pada Azkan dalam jangka yang cukup lama. Aku tak tahu mengapa Azkan selalu hilang contact dengan alasan handphone nya rusak. Lelah menanti, kuputuskan untuk menjalin kasih dengan lelaki lain bernama Rama. Setengah hati kujalani cinta dengannya. Didalam hati selalu terukir nama Azkan. Tapi kucoba untuk melupakannya dan sepenuhnya mencintai Rama. Hari terus berlalu, rasa nyaman pada Rama mulai kurasa. Entah mengapa, Azkan datang kembali padaku dengan menanyakan status ku yang sudah bersama lelaki lain. Kecewa, kenapa harus datang disaat aku sudah bersama yang lain. Kucoba untuk menghindari Azkan. Apadaya diri menolak untuk jauh darinya. Ini adalah kesempatan ku untuk bisa kembali dekat dengannya. Kembali lagi dan lagi aku luluh dengan kata-kata manis dari Azkan yang berusaha untuk menjelaskan. Senang dan khawatir menjadi satu dalam hati. Disatu sisi aku merasa bahagia karena kembali bersama Azkan, disatu sisi aku merasakan lelah dan capek kalau harus terus-terusan disakiti. Entah apa yang ada dipikiran Azkan aku tak tahu. Kurasa sudah cukup sabar aku bersama Azkan yang selalu digantung.
“Azkan tau selama ini Azkan udah banyak salah sama kamu, Azkan minta maaf ya. Azkan janji ga akan nyakitin kamu lagi. Rasanya dicuekin kamu itu gak enak. gak komunikasi dengan kamu itu rasanya kayak ada yang hilang. Maafin aku ya Dir. Maafin Azkan yang baru datang sekarang, kemaren itu Azkan takut mau hubungi kamu, takut kamu masih marah sama Azkan. Terus Azkan kangen dan pas Azkan mau ngehubungi kamu ternyata kamu udah dengan lelaki lain. Akhirnya Azkan coba beraniin diri Azkan untuk hubungi kamu lagi. Sakit sih sebenernya ngucapin kata-kata semoga langgeng ke kamu, hehe tapi aku bisa apa. Aku selalu ingat kamu sering bilang ke aku dulu Dir kalau aku gaboleh egois untuk memiliki wanita yang aku mau waktu aku masih dekat dengan banyak wanita. Tapi kini aku sadar Dir kamu yang terbaik, tapi sayang kamu udah dengan yang lain. Kamu baik-baik ya sama Rama. Aku gamau jadi pengganggu hubungan orang. Aku gak akan move on ke cewe lain kok Dir aku bakal nungguin kamu disini”
Kata-kata Azkan yang mampu menyentuh hatiku. Apakah iya seorang Azkan sudah berubah lebih baik. Kini aku dan Azkan hanya menjalani hari-hari sebagai seorang sahabat, karena menurut kami sahabat akan lebih menyenangkan. Azkan selalu memanggilku dengan panggilan khusus yang selalu kamu gunakan dahulu.
Hari terus berjalan, kebohongan Azkan kembali terungkap bahwa sesungguhnya ia pernah berjumpa dengan Rizky dan Azkan juga menggunakan wallpaper Nelta. Selain itu, Azkan juga memanggil Fia dengan panggilan khusus yang sama denganku. Kucoba untuk mendesak Azkan agar jujur, tetapi Azkan hanya mengakui bahwa ia pernah berjumpa dengan Rizky. Entah mengapa Azkan tak pernah mau mengakui Fia dihadapanku.

Kurasa cukup sudah kebohongan ini, cukup sudah aku tertipu dan percaya pada seorang lelaki yang bernama Azkan. The King Of Liar adalah julukan yang sangat tepat untuknya. Terbukti dengan sah nya Azkan menjalin hubungan dengan Fia. Hal ini membuktikan bahwa Azkan adalah seorang pembohong besar yang tak pernah menepati janjinya. Dan sekarang aku dan Azkan kembali menjadi orang yang tak saling kenal satu sama lain. Aku bahagia dengan hidupku yang sekarang, bebas tanpa kekasih dan selalu memiliki sahabat yang senantiasa ada untuk ku. Untuk Azkan, aku hanya mendoakan yang terbaik untuknya dan Fia. Aku berharap semoga Fia tak merasakan apa yang aku rasakan ketika bersama Azkan. Semoga Azkan berubah lebih baik dan selalu bersama Fia.

Jumat, 04 November 2016

Model Komunikasi Menurut Wilbur Schramm

Model Komunikasi Menurut Wilbur Schramm


Schramm membuat  model komunikasi pertama kali pada tahun 1954, dimulai dari model komunikasi manusia yang sederhana, lalu model yang lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.
Menurut Wilbur Schramm, komunikasi senantiasa membutuhkan
setidaknya tiga unsur:

1. Sumber (Source)

Sumber boleh jadi seorang individu (berbicara, menulis, memberi isyarat), atau organisasi komunikasi (surat kabar, penerbit, tv, dsb).
2. Pesan (Message)

Dapat berupa tinta pada kertas, gelombang suara di udara, dsb.
3. Sasaran (Destination).

Individu yang mendengarkan, menonton atau membaca.


1. Model yang pertama mirip dengan model Shannon dan Weaver. Schramm menggunakan unsur source dan destination tapi tidak memunculkan transmitter dan receiver, yang ada adalah encoder (alat penyandi) dan decoder (alat penyandi balik). Menurut model ini, source boleh menjadi seorang individu atau organisasi, sinyalnya adalah bahasa dan destination-nya adalah pihak lain kepada siapa sinyal itu ditujukan.Dalam komunikasi lewat radio, encoder dapat berupa microphone dan decoder adalah earphone. Dalam komunikasi antarmanusia source dan encoder adalah satu orang sementara decoder dan destination pada sisi yang lainnya.




2. Dalam modelnya yang kedua, Schramm memperkenalkan gagasan bahwa kesamaan dalam bidang pengalaman sumber dan sasaran-lah yang sebenarnya dikomunikasikan, karena bagian sinyal itulah yang dianut sama oleh sumber dan sasaran. Itulah sebabnya pada modelnya yang kedua ia mulai menyatukan source (sumber) dengan encoder(alat penyandi) yang semula terpisah. Demikian pula halnya dengan decoder (alat penyandi balik) yang ditempelkan dengan destination (tujuan/sasaran). Selain itu, ia menambah unsur field of experience (bidang pengalaman) yang dimiliki kedua pelaku komunikasi. Source menyandi (encode) dan destination menyandi balik (decode) pesan berdasarkan pengalaman yang dimiliki masing-masing. Semakin besar luas bidang pengalaman source yang berhimpitan dengan bidang pengalaman destination, semakin mudah komunikasi dilakukan. Bila kedua bidang itu tidak bertautan atau sangat sedikit pertautannya artinya 




3. Di Model ketiga, Schramm menganggap komunikasi sebagai interaksi dengan kedua pihak yang melakukan fungsi encoder/encoding(menyandi), interpreter/interpreting (menafsirkan), decoder/ decoding (menyandi-balik), mentransmisikan dan menerima sinyal., Di sini kita melihat umpan balik(message) dan ”lingkaran” yang berkelanjutan untuk berbagi informasi.

Pada model ketiga ini, Schramm bekerjasama dengan Osgood sehingga dikenal sebagai model sirkular Osgood dan Schramm (The Osgood and Schramm Circular Model) Menurut Schramm seperti ditunjukan pada model ini, jelas bahwa setiap orang dalam proses komunikasi dapat sekaligus sebagai encoder dan decoder yang secara konstan menyandi balik tanda-tanda disekitar kita. Memberikan kode bisa juga disebut chanel, sedangkan proses kembali pesan tersebut disebut feedback atau umpan balik yang memainkan peran sangat penting dalam komunikasi. Karena itu memberi tahu kita bagaimana pesan yang kita tafsirkan baik dalam bentuk kata-kata sebagai jawaban, anggukan kepala, gelengan kepala, salah satu alis yang dinaikan dan sebagainya. Begitu juga dalam surat pembaca di media cetak seperti surat kabar. Surat pembaca ditujukan kepada redaksi sebagai protes atas editorial yang ditulis pada surat kabar tersebut ataupun tepuk tangan pendengar ceramah.




 Kelebihan dan kekurangan model Schramm

Kelebihan dari Model Schramm
q   Memperkenalkan gagasan bahwa kesamaan dalam bidang pengalaman sumber dan sasaranlah yang sebenarnya dikomunikasikan, karena bagi sinyal itulah yang dianut sama oleh sumber dan sasaran.
q   Menganggap komunikasi sebagai informasi dengan kedua pihak yang menyandih, menafsirkan, menyadi-balik, mentransmisikan, dan menerima sinyal.
q   Model ini memiliki unsur “field of experience” yang tidak dimiliki oleh model lain.

Kekurangan dari Model Schramm

q   Di dalam setiap konsep model yang ia buat, selalu menunjukkan perubahan dan perkembangan yang relevan terhadap fenomena yang terjadi dalam masyarakat.