Kamis, 05 Januari 2017

Makalah Penelitian Mengenal Konflik Dalam Perusahaan Jasa


 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sebagai makhluk social, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Baik untuk  mengetahui lingkungan sekitarnya, mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya, hingga untuk mempertahankan hidupnya. Hal inilah yang membuat kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari yang namanya komunikasi. Semua aktivitas manusia yang ada akan selalu membutuhkan komunikasi di dalamnya. Dengan adanya komunikasi kita dapat membentuk sebuah relasi dengan individu maupun kelompok lainnya. Melalui komunikasi jugalah kita dapat memperbanyak sahabat, rejeki, pelanggan, dan juga mempelihara hubungan yang baik antar bawahan, atasan, dan pelanggan di dalam lingkungan kerja. Bayangkan jika manusia tidak berkomunikasi, maka manusia akan tampak hampa, tidak berkembang hingga tidak dapat mempertahankan hidupnya.
Tampak jelas bahwa komunikasi benar-benar memiliki pengaruh dan fungsi yang sangat penting di dalam kehidupan manusia. Namun ternyata tak semua manusia dapat berkomunikasi dengan baik dan benar. Seringkali terjadi kesalahpahaman antar individu ataupun kelompok dalam menjalin suatu komunikasi. Banyak factor yang mempengaruhi terjadinya kesalapahaman atau konflik ini. Seperti kurangnya pemahaman lawan bicara, perbedaan individu, perbedaan latar belakang kebudayaan, hingga tingkat sensitivitas seseorang.
Konflik di dalam komunikasi memang tidak dapat dihindarkan, terutama di dalam organisasi ataupun dunia kerja. Kita akan sering menjumpai yang namanya perbedaan pendapat hingga berbagai macam complain ketika bekerja pada suatu perusahaan yang bersifat jasa. Oleh karena itu, penelitian ini akan mencari tahu  apa saja yang biasa  menjadi keluhan atau complain konsumen agar dapat memberikan gambaran kepada perusahaan dan karyawannya.




1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.    Apa saja yang dapat menimbulkan konflik/complain konsumen?
2.    Apa saja jenis-jenis complain yang terjadi?
3.    Seperti apa bentuk-bentuk complain yang diberikan oleh konsumen?
4.    Bagaimana cara menghadapi dan mengatasi konflik/complain yang ada?
5.    Apa pengaruh yang terjadi setelah adanya konflik/complain dari konsumen?

1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1.    Untuk mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya konflik
2.    Untuk mengetahui jenis-jenis complain.
3.    Untuk mengetahui pengaruh apa yang terjadi setelah adanya konflik atau complain
4.    Untuk mengetahui seperti apa saja bentuk dari complain yang ada
5.    Dan untuk mengetahui bagaimana cara menghadapi complain yang terjadi
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini maka akan memberikan manfaat kepada perusahaan jasa agar dapat mengenali jenis-jenis konflik yang ditimbulkan oleh konsumen dan pengaruh apa yang dapat ditimbulkan akibat terjadinya suatu konflik hingga perusahaan dapat mengatasi complain atau konfliknya dengan tepat dan benar.



BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Teori
Complain atau keluhan adalah ungkapan rasa ketidakpuasan para konsumen karena apa yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Complain merupakan hal yang wajar terjadi dalam perusahaan berjenis jasa. Keinginan para konsumen yang berbeda-beda dengan latar belakang social dan ekonomi yang berbeda pula menyebabkan suatu organisasi bisnis tidak dapat memuaskan seluruh konsumennya. Selalu ada titik kelemahan bagi individu atau kelompok tertentu, namun demikian hal tersebut tidak dapat dijadikan sebagai alasan untuk membiarkan complain.
Komplain yang berhasil direspon, ditangani, dan dikelola dengan baik akan menimbukan kesan yang positif bagi perusahaan. Hal ini bahkan menjadi peluang baru untuk membentuk pencitraan dan pengalaman yang mendalam bagi para konsumen, yang pada akhirnya konsumen akan tetap kembali menggunakan jasa atau fasilitas dan layanan perusahaan tersebut.
Seorang konsumen yang tersenyum belum tentu merasa puas. Demikian pula sebaliknya, jika seorang konsumen tegang atau bermuka masam bukan berarti ia tidak puas. Sikap-sikap yang ditunjukkan tersebut sedikit banyak berkaitan dengan budaya suatu daerah atau bangsa. Oleh karena itu sangat penting untuk dapat mengenali keluhan konsumen agar dapat mengantisipasi hal-hal yang mungkin akan terjadi. Adapun manfaat lain dari mengenali keluhan konsumen adalah
-       Mengenal berbagai macam karakter konsumen
-       Mengklasifikasikan keluhan konusmen
-       Mempermudah mencari jalan keluar bila menjumpai keluhan yang sama dan
-       Menyadarkan petugas akan fungsiny pada saat melayani para konsumen.
Oleh karenaa itu, dibutuhkan teknik yang dapat membuat perusahaan dan karyawannya mengenali keluhan konsumen atau menangkap sinyal negative nonverbal yang menjadi bentuk ketidak puasan konsumen.




2.2 Metode Penelitian
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang merupakan metode penelitian untuk menggambarkan fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau saat yang lampau. Sesuai dengan judul bahwa penelitian ini adalah penelitian tentang keluhan konsumen terhadap pelayanan atau perusahaan yang merupakan suatu fenomena yang akan terus terjadi sepanjang kehidupan manusia. Metode deskriptif ini juga menggambarkan suatu keadaan dan tahapan perkembangan dalam konflik yang akan di teliti.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih adalah sebuah perusahaan jasa transportasi (tour and travel) yang bernama PT. Great Season Tour and Travel cabang bengkong.
C. Informan
Selain melakukan penelitian di perusahaan tour travel, peneliti juga mencari tahu berbagai macam konflik yang sering terjadi pada perusahaan bersifat jasa lainnya seperti hotel dengan mewawancarai salah satu karyawannya.
2.3 Hasil
Adapun hasil yang didapat dari penelitian adalah ternyata konflik yang terjadi di dalam suatu perusahaan jasa terkadang terjadi bukan karena kesalahan dari perusahaan itu, melainkan dari pihak lain. Seperti contoh yang telah di peroleh, salah satu konsumen dari PT. Great Season melakukan complain dengan marah-marah kepada salah satu karyawan yang ada karena jadwal penerbangan yang ia beli mengalami perubahan jam penerbangan tanpa ia ketahui. Konsumen merasa kesal karena ia ketinggalan pesawat dan mengalami kerugian. Sesungguhnya ini bukanlah kesalahan dari pihak PT. Great Season, melainkan kesalahan dari perusahaan maskapai yang dibeli oleh konsumen karena tidak memberikan informasi kepada calon penumpangnya bahwa maskapai mereka mengalami perubahan jam terbang. Memberikan informasi perubahan jam terbang adalah suatu kebijakan yang harus dilakukan oleh pihak maskapai bukan dari pihak travel. Namun, kebanyakan dari pembeli tidak mengetahui akan hal ini. Yang mereka tahu adalah dimana mereka membeli maka disitu adalah tempat mereka melakukan complain. Contoh lain yang diperoleh dari hasil penelitian adalah pembeli yang marah karena harga yang diberikan oleh karyawan tiba-tiba berubah menjadi lebih mahal dalam hitungan menit saja, jika sebelumnya karyawan mengatakan harga tiket hanya 300.000 namun ketika karyawan hendak membooking tiket tersebut untuk pelanggan yang meminta harga berubah menjadi lebih mahal, maka pembeli akan merasa kesal karena ia tidak jadi mendapatkan harga yang murah dan menyalahkan karyawan travel tersebut. Meski ini adalah kesalahan dari system pelanggan tidak akan mengerti dan tidak akan mau menerima alasan tersebut. Pelanggan akan tetap menyalahkan karyawan yang bertugas. Oleh karena itu, dibutuhkan kesabaran dalam menghadapi setiap pembeli atau konsumen yang kurang memahami akan system dan kebijakan yang berlaku.

2.4 Pembahasan
a. factor-faktor yang menyebabkan konflik dan keluhan konsumen.
Pada prinsipnya, factor utama penyebab konflik ialah bukan karena perbedaan, tetapi lebih karena cara orang saling berkomunikasi dan memahami satu sama lain. Ketika tumbuh, anda mempelajari hal-hal baru dan bertemu orang-orang baru. Segala sesuatu yang dipelajari dan orang-orang yang ditemui memengaruhi pembentukan pribadi dan cara memahami orang lain. Pengaruh tersebut berefek pada cara anda berpikir tentang diri sendiri dan orang lain. Adapun factor-faktor perbedaan yang berpotensi menjadi penyebab konflik atau complain adalah:
1.    Perbedaan individu
Perbedaan tiap individu bersifat kodrati yang terdiri dari 2 jenis, yaitu fisik dan psikis, terkadang suatu complain atau konflik yang terjadi akibat perbedaan individu ini sangat sepele, tergantung dari sifat kesensitifan dari seseorang. Misalnya seseorang hendak membeli sebuah makanan disalah satu restoran siap saji, namun ternyata pembeli ini adalah seorang yang cadel dan ketika ia menyebutkan makanan yang hendak ia pesan sang pelayan sedikit kebingunan dengan apa yang diucapkan oleh pembeli dan meminta pembeli untuk mengulangnya berkali-kali. Pembeli pun akhirnya  merasa tersinggung dengan apa yang dilakukan oleh pelayan tersebut, ia merasa terhina walau sesungguhnya pelayan tidak bermaksud untuk menghina pembeli tersebut. Akhirnya perselisihan pun terjadi karena perbedaan penafsiran ini.

2.    Perbedaan latar belakang budaya
Setiap individu atau kelompok memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda . hal ini sangat dipengaruhi oleh proses perkembangan dalam kehidupan pribadi maupun kelompok lingkungannya yang diantaranya meliputi cara atau pola piker, prinsip-prinsip, dan cara pandang.

3.    Perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok
Perbedaan perasaan dan pendirian umumnya terdapat pada tiap individu atau kelompok. Namun, untuk kepentingan tertentu mereka memiliki tujuan yang sama meskipun dengan cara yang berbeda. Persamaan tujuan inilah yang sering menjadi pemersatu situasi konflik.
Adapun sumber lain yang dapat menimbulkan konflik atau keluahan adalah
-       Konsumen itu sendiri
-       Karyawan
-       Manajemen
-       Pengunjung lain
-       Para pemimpin perusahaan
-       Rekan bisnis dan
-       Pesaing bisnis.

b. jenis-jenis keluhan yang diberikan oleh konsumen
Kepuasan konsumen dapat dilihat sebagai sarana untuk menghadapi kompetisi di masa yang akan datang serta menjadi jaminan untuk mengembangkan perusahaan, oleh karena itu setiap perusahaan harus mampu mengetahui jenis-jenis dari keluhan konsumen sebagai berikut:
1.    Keluhan mekanisme
Keluhan mekanisme adalah keluhan yang disampaikan konsumen berkaitan dengan tidak berfungsinya salah satu peralatan yang diperoleh dari suatu interaksi pelayanan.

2.    Keluhan akibat sikap petugas
Diikenal behavioral complaint yang muncul karena sikap negative yang ditampilakan oleh petugas pelayan pada saat berhadapan dengan konsumen. Sikap tersebut seperti tidak peduli, wajah cemberut, cara berbicara yang ketus dan lain-lain.

3.    Keluhan yang berhubungan dengan pelayanan
Keluhan seperti proses maun teknis yang dilakukan oleh perusahaan kepada tamu atau pelanggan.

4.    Keluhan yang aneh
Keluhan aneh adalah keluhan yang secara kacamata petugas merupakan sesuatu yang tidak wajar. Keluhan yang disampaikan sebenarnya secara psikologis merupakan orang yang kurang bahagia atau kesepian sehingga perlu untuk didengarkan di perhatikan secara lebih.

5.    Keluhan mengenai fasilitas
Keluhan mengenai fasilitas yang disediakan untuk tamu tidak sesuai dengan standar maupun tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan

6.    Irrational complain
Adalah complain yang terjadi kekurang tahuan tamu terhadap fasilitas yang ada.

c. bentuk-bentuk complain yang diberikan oleh konsumen
tidak semua pelanggan menyampaikan keluhannya dengan cara yang sama untuk masalah yang sama, maka setiap perusahaan harus mengetahui beberapa bentuk-bentuk keluhan yang sering terjadi seperti di bawah ini:
Jenis complain
Cara menyampaikan keluhannya
The cooperative complainer
-       Hanya melakukan complain ketika benar-benar terjadi kesalahan
-       Memiliki alasan yang mendasari complain
-       Menerima penggantian sebagai kompensasi
-       Terbuka untuk menerima perhatian tambahan

The non complainer
-       Biasanyya tidak menyampaikan complain, tetapi tidak kembali lagi ketika tidak merasa puas
The aggressive complainer
-       Komplain dengan sempurna dengan suara yang lantang dan keras
The freebie chaser
-       Melakukan complain untuk mendapatkan sesuatu secara Cuma-Cuma
-       Menolak untuk mendapatkan pengganti sebagai kompensasi
The hobby complainer
-       Melakukan complain untuk kepentingannya sendiri dan tidak pernah merasa puas.




d. langkah-langkah dalam menghadapi konflik atau keluhan
adapun beberapa langkah utama yang harus dilakukan dalam menghadapi keluhan adalah
-       Mengakui adanya konflik: karena jika kita tidak membahas dengan cepat konflik akan semakin memanas dan menjadi penghalang keberhasilan .
-       Mengidentifikasi konflik yang sebenarnya: pentingnya mengidentifikasi konflik yang sesungguhnya sangat berguna untuk mencegah terjadinya konflik baru dari kesalah pahaman yang diberikan oleh pihak lain.
-       Memahami semua sudut pandang:
-       Bersama mengkaji cara menyelesaikan konflik yang ada
-       Bertanggung jawab dan mencari solusi bersama.
Dan beberapa hal yang harus kita lakukan ketika pelanggan sedang menyampaikan keluhannyanya adalah dengan
1.    Mendengarkan
Jika memungkinkan, mintalah pelanggan untuk duduk jauh dari area public . hal ini berfungsi untuk menenangkan mereka dan mencegah orang lain untuk mendengar. Ajukan pertanyaan untuk mengklarifikasi. Buat catatan tentang detail spesifik seperti nama, tanggal, dan waktu. Dengarkan keluhan konsumen dengan penuh perhatian, termaksud bahasa tubuh. Usahakan tidak terlalu banyak diam. Lontarkan pertanyaana yang berkaitan dengan keluhan pelanggan.
2.    Meminta maaf
3.    Memberitahukan orang yang relevan
Perlu diketahui, dalam mengatasi suatu konflik diperlukan orang yang berpengalaman dan mampu memahami situasi dengan baik, apabila sesorang tidak dapat mengenali situasi yang terjadi maka akan semakin menambah konflik yang terjadi.
4.    Tunjukkan empati
Coba ikut merasakan apa yang dirasakan oleh konsumen dengan mengucapkan beberapa kata seperti “saya tahu” atau “itu pasti tidak menyenangkan” dan jika perlu minta maafla untuk sebuah kejadian tidak menyenangkan yang dialami oleh pelanggan
5.    Membuat parafrasa
Membuat parafrasa merupakan sesuatu yang penting untuk memastikan bahwa anda memiliki fakta yang benar sesuai yang disampaikan konsumen. Salah satu dari tujuan pembuatan parafrasa untuk memastikan bahwa anda benar-benar mengerti dengan jelas apa yang dikatakan atau diminta oleh pelanggan.
6.    Cari solusi yang dapat diterima oleh kedua belah  pihak
Terkadang suatu solusi yang diberikan kurang dapat disetujui oleh salah satu pihak, oleh karena itu penting untuk mencari suatu solusi yang tepat dan dapat diterima oleh kedua belah pihak.
7.    Menawarkan solusi
8.    Memberikan produk/layanan pengganti
9.    Follow up atau tindak lanjut
Adapaun beberapa tindak lanjut yang dapat dilakukan adalah jangan mengabaikan klien atau pelanggan yang sedang complain, jangan membantah dan menyela meski mereka salah, dan jangan terpancing emosi.


e. pengaruh yang ditimbulkan dari suatu complain
konflik tidaklah selalu memiliki dampak buruk. Bila dikelola dengan baik, konflik dapat menghasilkan dan mendatangkan manfaat seperti
-       Meningkatkan kreativitas pribadi dan kelompok
-       Menumbuhkan ide-ide dan keputusan yang inovatif
-       Memotivasi tim dan perusahaan
-       Mengharmoniskan organisasi
-       Mempererat hubungan pribadi dalam kelompok
Sedangkan konflik yang tidak dapat dikelola dengan baik akan menimbulkan bebrbagai hal buruk seperti:
-       Menurunkan produktivitas kerja tim
-       Menurunkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan
-       Mengganggu komunikasi
-       Munculnya sikap curiga dan dendam
-       Banyak waktu yang terbuang sia-sia
-       dll



BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
a.    kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah bahwa konflik tidak dapat dihindari keberadaanya, meski kita berusaha untuk berkomunikasi dan melayani dengan baik akan tetap selalu ada peluang terjadinya suatu konflik, meski terkadang suatu masalah atau keluhan itu timbul bukan dikarenakan kesalahan dari perusahaan itu sendiri. Maka sangat penting bagi perusahaan untuk mampu mengidentifikasin sinyal-sinyal atau tanda-tanda akan timbulnya suatu konflik agar dapat mengatasinya sebelum konflik itu terjadi. Menangani keluhan pelanggan secara dini merupakan suatu sikap yang bijaksana dan tepat karena perusahaan akanj lebih mampu mengantisipasi hal-hal yang dapat merugikan. Sekecil apapun kekecewaan pelanggan tetap harus di tangani dan tidak boleh diremehkan dengan menganggap bahwa konflik akan teratasi sendiri jika dibiarkan
b.    saran
dengan adanya makalah ini peneliti berharap dapat membantu pembaca untuk memperoleh informasi mengenai konflik dalam dunia usaha dan pengaruhnya. Naman peneliti sadar bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itumasukan serta saran dari pembaca sangat diharapkan demi tercapainya kesempurnaan itu.



Daftar Pustaka
Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Cangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Bagyono. 2012. Menangani konflik konsumen. Jakarta: Erlangga.
Bagyono. 2012. Melaksanakan kerja sama dengan kolega dan pelanggan. Jakarta: Erlangga.

http://www.kompasiana.com/elisigiro/pentingnya-komunikasi-dalam-kehidupan-manusia_552af7c1f17e61145bd623cc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar